Rabu, 09 November 2016

PERSIAPAN MESIN TETAS

Pada postingan sebelumnya kita sudah mengetahui bagaimana syarat telur tetas yang baik.  Selanjutnya yang perlu dilkukan adalah menyiapkan mesin tetasnya.

Ada dua jenis mesin tetas berdasar kondisi udara didalamnya, yaitu:
1. Still Air.
Mesin tetas yang tidak dilengkapi dengan kipas, sehingga kondisi udara didalamnya relatif  tetap, tidak mengallami perputaran.
2.  Forced Air
Mesin tetas ini dilengkapi dengan kipas angin untuk memutar udara dalam ruang mesin tetas tersebut.
Dengan demikian kondisi dalam seluruh ruang mesin tetas diharapkan sama baik suhu maupun kelembabannya.

Berdasarkan sistim atau cara pemutaran telurnya, ada dua macam mesin tetas:
1.  Mesin tetas otomatis
Mesin ini dilengkapi dengan alat atau rak pemutar telur, yang dapat distel atau diprogram, sehingga berputar secara otomatis dengan jarak waktu sesuai dengan settingannya.
2.  Mesin tetas manual
Mesin tetas  tidak  dilengkapi dengan alat pemutar telur. pemutaran telur dilakukan secara manual menggunakan tangan.

Berikut cara menyiapkan mesin tetas manual yang akan digunakan untuk menetaskan:
1.  Mengontrol kelengkapan mesin tetas
     Kelengkapan mesin tetas manual terdiri dari:
         a. Kotak tetas,
         b. Rak Telur
         c. Sumber panas dapat berupa lampu listrik atau kawat filamen, dapat pula lampu minyak tanah.
         d. Termostat atau thermoregulator.
         e. Thermometer.
         f.  Bak/baki tempat air
         g.  Ventilasi
      Semua perlengkapan tersebut harus tersdia, dan dapat berfungsi dengan baik agar diperoleh daya   tetas yang tinggi.

2. Membersihkan mesin.
     Mesin dan perlengkapannya yang akan kita gunakan harus dalam kondisi bersih.  Mesin tetas, rak telur, dan semua perlengkapan yang didalamnya dibersihkan dari kotoran  fisik yang melekat, seperti debu,  rumah kecoa, sarang laba-laba, cangkang telur dan kotoran dari sisa-sisa proses penetasan sebelumnya.  Setelah bersih kemudian dilap menggunakan kain lab yang dibasahi dengan air sabun, agar lemak yang melekat pada mesin dan perlengkapannya dapat benar-benar bersih.

3.   Setelah bersih dan kering dilakukan penyetelan suhu mesin tetas
      Suhu mesin tetas harus disetting stabil sesuai dengan standar kebutuhan suhu tetas untuk setiap jenis telur yang akan ditetaskan. Kebutuhan suhu berkisar antara 38.5  - 39 derajad Celcius atau yang lebih akurat dengan skala fahrenheit yaitu 101-102 derajat Fahrenheit.

4. Fumigasi mesin tetas.
    Fumigasi bertujuan utuk mensterilkan mesin tetas dari mikro organisma.  Hal ini penting dan harus dilakukan agar selama proses penetasan tidak akan terjadi inveksi mikro organisma terhadap embrio dalam telur yang ditetaskan.  sehingga DOC yang akan menetas betul-betul sehat terbebas dari inveksi mikro organisma. Fumigasi dilakukan dengan mereaksikan Kalium Permanganat (KMnO4)  dengan Formalin. Setiap volume 2.83 m kubik dibutuhkan KMnO4 sebanyak 20 gram dan 40 ml formalin. Tentang bagaimana fumigasi, tujuan dan prosedurnya akan penulis sampaikan pada artikel berikutnya.

5.  Mengisi air pada bak
     Hal ini dimaksaudkan untuk menjaga kelembaban selama proses penetasan. Baki diisi dengan air bersih. yang perlu diperhatikan cara menaruh baki jangan sampai menutup lubang ventilasi yang ada di bagian bawah mesin tetas. 

Setetah suhu stabil, bak terisi air, selanjutnya mesin tetas siap digunakan. Demikian cara praktis menyiapkan mesin tetas, penulis sampaikan sengaja dalam bentuk yang sangat sederhana agar dapat dipahami tidah hanya oleh  para siswa tapi juga bagi pembaca umumnya yang ingin mencoba menetaskan telur dengan mesin tetas. Sampai jumpa pada edisi artikel mendatang..







Tidak ada komentar:

Posting Komentar